Sunday, May 27, 2012

SUNAT

sampai saat ini, selama saya nge-blog, inilah judul tulisan yang paling singkat dan gamblang menggambarkan apa yang ingin saya tuliskan. sore ini saya ngobrol dengan sahabat saya di Balikpapan yang sekarang sedang istirahat dari perkuliahan untuk keperluan penyembuhan (jadi pingin pulang!), lewat dunia yang namanya bagus itu, maya. sudah lama sekali kami tidak ngobrol langsung, bahkan di dunia maya pun jarang. jadilah kami saling bertukar kabar, yang saya tekankan bukan untuk sekedar basa-basi-basi, karena untuk saya pribadi, saya memang ingin mengetahui kondisinya saat itu. saling menanyakan kabar dan kesibukan masing-masing, dia bilang sedang bantu ibunya untuk siap-siap acara di tahun baru. wah, saya yang anak rantau menghabiskan tahun baru pertama di Jogja bersama teman menonton TV yang acaranya nyanyi-nyanyi dan joget-joget, jadi timbul juga rasa iri (bukan dengki) karena si teman bisa bersama keluarga melewati momen yang menurut khalayak umum patut dirayakan itu.

dan saya pun bertanya, "wow ada acara keluarga ya?" dan dia menjawab, "iya, adikku mau disunat."

dan saya bilang wow lagi karena mau-maunya si adik disunat di Tahun Baru, apalagi baru kelas 4 SD. seumuran itu, saya malah memastikan hari libur Tahun Baru saya tidak ada yang mengganggu apalagi menyakiti. adiknya malah minta disunat. dan ada perayaannya pula wow. sebenarnya dari dulu saya cukup bingung kenapa momen disunat begitu penting untuk dirayakan, dan diberi hadiah. bukan karena saya iri dengan jumlah duit dan fasilitas tambahan yang dipanen adik laki-laki saya waktu sunat dulu, (meskipun ya, saya belum ketemu cara lain bagi anak perempuan untuk dapet uang sebanyak itu, yang jumlahnya sama dengan uang saku saya selama 1 tahun lebih, dalam waktu yang singkat pula, kurang dari 3 hari) tapi bukankah disunat itu seperti operasi saja? untuk kepentingan kebersihan atau kesehatan pribadi si anak pula. saya nggak bisa membayangkan kalau saya sakit usus buntu, saya disuruh operasi usus buntu lalu diiming-imingi uang sekian juta. ah pokoknya tidak masuk akal saja.

secara tradisi yang saya tahu bahkan ketika anak laki-laki disunat, keluarganya akan mengadakan perayaan besar-besaran mengundang tetangga dan keluarga lalu si anak akan duduk di kursi kehormatan dan dikunjungi , atau lebih tepatnya ditonton. untung saja keluarga saya memutuskan lebih baik uang yang harus dikeluarkan untuk biaya perayaan disalurkan ke hal yang lebih bermanfaat seperti beli celana dalam khusus buat adik saya, sarung, dan ayam kentucky yang sangat ia sukai. kalau saya coba runut secara sosial-budaya, mungkin sifat lahiriah orang kita yang selalu ingin ada acara kumpul-kumpul, sehingga sunat pun bisa dijadikan ajang kumpul-kumpul dengan format selamatan. saya nggak tahu. tapi bagi saya sunat adalah hal pribadi yang sensitif, dan kalau saya anak laki-laki, saya akan menegaskan ke orangtua supaya jangan ada yang mencampuri urusan saya dengan alat kelamin saya, apalagi memberi selamat karena alat kelamin saya sudah di sunat.

saya juga nggak tahu kenapa hal ini menjadi bahan pemikiran saya, lebih-lebih lagi saya juga nggak tahu kenapa hal ini malah saya tuliskan di blog. mungkin ini bukan tulisan 'supaya kamu baca dan merenung', ini seperti tulisan-tulisan saya yang lain, 'kalau ga dikeluarkan, kepikiran terus'.

we are not a good match

none of us is a match. except the agreement that we have none in common. dulu, rasanya itu tantangan. the fact made me proud, that i have been in a relationship with this kind of man. a man that i would never be able to meet in my previous life. a man who made much differences with me. we argued a lot. we agreed a lot. sekarang, rasanya itu pemaksaan.

kamu membuatku cukup bingung batas antara memaklumimu dan membodohi diri sendiri.

draft ini dibuat di minggu-minggu itu, ketika berusaha mempertahankan terlihat bagai tegar instead of foolish. now i'm all by myself and my chosen ones. and i regret nothing. at all. selamat, Lajang Bahagia :D

Thursday, December 22, 2011

to-day

today i dressed up a little bit, today i missed my whole family, today i missed my mom A LOT, today i saw her beauty and felt a little lost, today i lied to many people who wouldn't even care the truth, today i had my eyes swollen.
i admit that this kind of day is just another day of my life, it happens to anybody, those are very common things. but still, today, i need you(r presence)

to that wonderful night talker who has a wonderful talking voice and wonderful way of talking,
i wish we'll be fine
soon, very soon
and, you may have this sentence
i love us

Thursday, December 15, 2011

the tree of (past) life


"stairway to heaven"
that was the only thing I thought when I saw this tree in Danau Atas Danau Bawah (or one of them)
in West Sumatra


"I feel like reaching"

Friday, December 9, 2011

kamu tau, waktu itu suka lari pontang-panting

buktinya, dari bocoran informasi di dimensi lain, tadi pagi aku baru aja menginjakkan kaki untuk pertama kali di Adisucipto
tadi siang baru aja aku rajin nginap bareng rame-rame di rumah Dhea dengan sofabed dan kasur ekstra dimana-mana
tadi sore baru aja aku liburan dengan keluarga besar ke kaki Gunung Marapi
dan tadi maghrib baru aja aku ngobrol langsung untuk pertama kalinya denganmu. kikuk sekali.

malam ini, aku tau-tau sudah nyaris hapal dekorasi ruang baggage claim di Adisucipto
melulu aku mengutamakan tidur sendiri di kamar kos sendiri
dan menghabiskan Sabtu Minggu dengan operasional melelahkan dan evaluasi yg ga pernah selesai
mungkin subuh nanti begitu bangun tidur,
aku dan kamu sudah memiliki hidup sendiri-sendiri dengan keluarga baru masing-masing.
dan kalau beruntung, aku berharap bisa ingat bahwa malam sebelumnya aku berpacaran dengan orang serumit dan semenarik kamu.

mih, aku sudah punya pacar sekarang. dia seniman.

mungkin cukup 2 kalimat itu saja, duit bulananku bisa dipotong.